Selasa, 26 Mei 2020

Cerita Pendek

PERTEMUAN DI BENTENG ROTTERDAM Karya : Yudir Suhaedir Pagi itu, udara terasa sangat menyegarkan. Hanya ada suara kokok ayam jantan yang saling beradu, memamerkan keindahan suaranya. Kubuka mataku perlahan, seraya melirik sekilas jam bundar yang tergantung di dinding kamarku. “Hhh.. Waktunya bangun” Pikirku di dalam hati. Aku lalu bangkit dari tempat tidurku, kutarik selimut yang masih sangat berantakan di atas tempat tidur itu. Sudah beberapa tahun semenjak aku mulai bisa melipat sendiri selimut yang kupakai. Selesai kurapikan tempat tidurku, aku pun berjalan melangkah menuju pintu setinggi 2 meter yang berada di sudut kanan tempat tidurku. Kuputar kunci ynag masih melekat pada gagang pintu itu, sambil tangan kiriku yang alihkan ke balik pintu untuk mengambil handuk biru tua yang memang selalu aku gantungkan di sana. Pagi itu aku merasa sangatlah bersemangat, bagaimana tidak? Itu adalah hari pertamaku duduk di kelas X SMA. Sebenarnya, aku sudah menjadi murid SMA semenjak seminggu yang lalu. Namun, tentu saja itu belum dapat dianggap sebagai hari pertamaku menjadi siswi SMA. Karena, selama 6 hari berturut-turut yang kulakukan di sana hanyalah berbaris dan bernyanyi. Hahah, benar sekali itu adalah saat-saat dimana aku menjalani MOS atau Masa Orientasi Sekolah. Sebenarnya aku suka dengan kegiatan itu, hanya saja aku saat dimana aku harus berbaris dan mengikuti semua perintah pelatih yang katanya berprofesi sebagai tentara itu membuatku sedikit merasa lelah. Maklumlah, itu adalah pengalaman pertamaku dalam hal baris-berbaris. Saat aku mengikuti MOS, tidak ada hal yang menurutku spesial. Semuanya biasa saja, aku mulai mencari teman yang kuanggap cocok untuk menjadi temanku bergurau. Ternyaata di sekolah itu, juga banyak teman-temanku yang dari SMP juga mendaftar di sana. Hhh sebenarnya aku sedikit kecewa karena aku tidak berhasil masuk ke SMA di kotaku, namun aku tidak terlalu mempermasalahkannya. Kota ku bernama Makasar salah satu kota yang terletak dibagian timur Indonesia tepatnya berada di Provinsi Sulawesi Selatan. Aku tinggal di sebuah rumah besar kebanggaan keluargaku. Sebuah rumah megah peninggalan leluhurku yang masih sangat tradisional namun berdiri kokoh tak lekang dimakan usia dan zaman. Penduduk sekitar kami biasa menyebutnya dengan nama rumah bola. Rumah adat bola terbuat dari kayu pilihan dan bebentuk panggung. Berbeda dengan namanya yang mungkin banyak orang berpendapat bahwa bentuk rumahku bulat seperti bola sepak. Bola ini memiliki tinggi dari tanah 3 meter serta berbentuk segi empat. Lima tiang penyangga kearah belakang dan lima tiang penyangga kearah samping. Di kampungku kepemilikan rumah adat bisa dilihat dari bentuk fisik dan jumlah tiang penyangga atau besar kecilnya tiang penyangga. Kalau jumlahnya lebih bayak atau besar maka pemiliknya adalah bangsawan. Hari-hariku di SMA sangatlah menyenangkan, aku memiliki teman yang sangat baik dan peduli terhadapku. Walaupun, di sekolah itu aku terkenal dengan sifatku yang aneh dan tak biasa. Aku tetap optimis dan berpikir positif. Banyak teman-teman yang selalu mencariku, mereka mencariku hanya untuk mengganggu dan mengusikku. Aku tidak pernah marah ataupun merasa disakiti opleh mereka. Karena aku tau kalau mereka itu hanya bermaksud untuk bergurau denganku.“Hhh.. Mana semua orang si? Lama banget!” Keluhku saat aku memasuki ruang kelas. Aku berada di ruang kelas X 1. Setiap pagi akulah murid yang pertama kali datang ke sekolah itu, dan saat pagi-pagi seperti ini pak penjag asekolah akan selalu memutar lagu nostalgia ynag sangat terkenal di jamannya. Aku juga sangat menyukai lagu itu, karena ayahku merupakan pecinta dan penikmat musik jass. Di kelas aku melangkah menuju ke kursi ynag berada di urutan ke 4. Setiap murid memiliki 1 buah kirsi dan 1 buah meja, ya..kami duduk tersendiri. Awal pertama kali aku melihat hal itu aku merasa geli dan aneh, karena aku merasa kalau hal tersebut hanya akan terjadi pada mahasiswa. Hehe aku terlalu banyak menonton sinetron.Saat sampai di mejaku, yang aku lakukan hanyalah duduk dan diam, aku tidak suka berjalan keluar kelas ataupun membuka buku pada saat-saat seperti inI. lagi pula apa yang dapat aku lakukan dengan membuka buku? PR ku juga tidak ada. Seiring berjalannya waktu, satu persatu teman-temanku pun mulai berdatangan. Namun tidak ada di antara mereka yang menyapa ataupuun melihat ke arahku. Aku pun kembali ke posisi awalku, diam tampa berkutik. Hanya mataku yang terus berputar mencari dan menunggu seseorang muncul di balik pintu kayu coklat itu. Tak lama berselang, kulihat seorang anak lelaki berkulit sawo matang yang tingginya tidak dapat dipungkiri..kalau dia itu lebih tinggi daripada aku. Gaya rambut rata yang terlihat mirip seperti potongan rambut para tentara itu menjadi salah satu ciri khasnya. Begitu kulihat anak itu, entah mengapa tanpa sadar aku menebar senyum di wajah yang sedari tadi masam. Anak itu berjalan dengan sedikit terburu-buru, langkah kakinya yang cepat membuatku semakin memperhatikannya. “Jreeb..” Diletakkannya tas ransel hitam miliknya di atas kursi kayu yang memang menyatu dengan meja di sisi kananku. “Ardi!!” teriakku memanggil nama samarannya. “Apa?” Balas anak berhidung mancung itu padaku, dengan sikapnya yang masih berdiri hendak pergi. “Kok lama banget datangnya Ar?” Tanyaku padanya. “Gak apa-apa” Jawab anak itu singkat. Melihat gelagatnya yang terlihat hendak pergi, aku pun segera menahannya dengan melempar perintah padanya. “Mau ke mana Ar? Sini aja sih! Jangan ke mana-mana” mendengar ucapanku itu Ardi pun terdiam, dia melihatku dengan tatapan sinis, namun akhirnya dia tersenyum dan mengikuti perintahku untuk tetap tinggal di sana. Ya..itu lah Ardi, satu-satunya lelaki yang paling kukagumi, selain menjadi teman dia juga menjadi sahabat yang sangat kubanggakan. Sikapnya yang terkenal pendiam itu membuatku semakin nyaman berteman dengannya. Setiap hari hanya padanya lah aku bercerita akan berbagai macam kejadian dan peristiwa yang kualami. Dia selalu bersedia mendengar setiap kisah dan keluh hatiku. Meskipun banyak orang yang mengatai dirinya karena mau berteman dengan orang aneh seperti diriku. Perkenalan aku dan ardi terjadi ketika kami sama-sama bermain mengunjungi benteng tua yang terletak tidak jauh dari rumah kami. Hal ini terjadi ketika kami masih duduk di sekolah dasar. Oh ya benteng adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat pertahanan pada masa perang. Pada zaman kerajaan di nusantara, benteng dibangun secara bersama-sama melibatkan seluruh warga. Rotterdam nama benteng itu. Benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat kota Makasar. Konon menurut cerita moyangku bangunan benteng ini diperkirakan dibangun pada tahun 1545. Sama seperti biasanya, hari ini aku dan Ardi mengobrolkan banyak hal. Aku berbincang dengannya mengenai banyak hal, entah itu mengenai pelajaran, film, ataupun lagu. Ardi selau tersenyum saat aku membicarakan sesuatu hal padanya dan itu membuatku semakin antusias untuk melanjutkan perbincangan kami.Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, bel masuk kelas pun berbunyi. “Teeet.. Teet..” Seluruh siswa memasuki kelas, kami hanya akan menunggu guru untuk mengajar. Lain halnya dengan aku dan Ardi yang selalu memanfaatkan setiap waktu senggang di dalam kelas untuk berbincang. “Wooi!! Kalian ini, ngobrol mulu..” Gerutu Farrel, seorang anak lelaki bertubuh tidak lebih tinggi dariku. Dia adalah teman akrab Ardi. “Ck.. Farrel, ribet aja sih Rel. Kan gak kedengeran.” Ucapku menimpali ucapan Farrel yang duduk tepat di depan mejaku. “Lagian kan sudah bel, kalian stop dulu gosipnya lah..” Farrel kembali mambuatku kesal dan kali ini aku tidak membalas ucapannuya melainkan kembali mengobrol dengan Ardi.Farrel yang sadar kalau sedang aku acuhkan pun hanya bisa menarik nafas dalam lalu memukul pelan meja Ardi, “Gak usah pedulikan dia Ar..!!” Ucap Farrel sebelum akhirnya dia memutar tubuhnya amenghadap ke depan kelas. Ardi yang mendengar hal itu hanya tertawa sambil melihat ke arahku, aku tidak mempedulikan ucapan Farrel, karena hal itu sudah sering dilakukannya. Saat aku dan Ardi asyik bergurau, tiba-tiba saja Bu Nadya memasuki kelas, Ibu Nadya adalah wali kelas kami. “Selamat pagi” Sapa bu Nadya dengan serempak kami membalas sapaan ibu Nadya. Kemudian ketua kelas memberi aba-aba untuk memulai doa dan penghormatan untuk ibu Nadya. Tak lama pembelajaran dimulai, tiba-tiba saja seorang guru BP memasuki kelas yang diikuti dengan seorang murid lelaki bertubuh tinggi dan bewrkulit putih di belakangnya. Aku yang melihat hal itu pun mulai menerka-nerka apa yang terjadi, hingga akhirnya guru BP meminta anak jangkung itu untuk duduk di kursi kosong di Urutan ke 2 di barisan. Sontak saja kelas menjadi riuh dengan bisikan-bisikan para murid yang heran melihat kedatangan anak itu. Tentu saja aku tahu bahwa anak itu adalah murid baru, namun.. Dia datang tanpa ada sesi perkenalan?!Kuperhatikan anak itu dari belakang, kulihat sepintas, dia adalah anak yang sangat tinggi. Bahkan tingginya melebihi Ardi. Aku pun mendengar bisikan yang datang dari arah belakang mejaku. “Sst.. Sst.. Kalian tahu gak, itu tu..si anak baru, temen SMP aku lho..” Ungkap Fahra, seorang siswi yang duduk di meja paling belakang dan sekaligus sebagai ketua kelas di kelasku. Aku terkejut mendengarnya. aku pun ikut penasaran dengan ungkapan Fahra tentang si anak baru. “Fahra, namanya siapa?” Tanyaku pada Fahra. “Oh.. Fikry, tapi setahuku dia itu awalnya mau masuk pesantren. Kenapa pindah ya?” “Apa?! Pesantern?? Wah..alim dong..” Begitulah pemikiran awalku terhadap si anak baru itu.. Atau yang sekarang kutahu kalau namanya adalah Fikry. Aku terus memperhatikan Fikry, aku begitu penasaran denga pribadi seorang anak pesantren, yang kuanggap pastilah akan sangat santun dan berbudi terpuji. Sejauh yang ku ihat, anak itu terlihat seperti memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dengan Ardi, yaitu sama-sama memiliki sifat pendiam. Namu saat jam sekolah selesai, dan seluruh siswa berbaris untuk menyalam guru. Aku memergoki Fikry tidak menyalami guru, aku melihat dia segera berjalan keluar dari kelas dengan menggendong tas ransel hitamnya keluar kelas. Saat itu yang terbersit di benakku adalah, “Dasar gak sopan”. Namun dikarenakan hal itu aku jadi selalu memperhatikan Fikry, dan tanpa aku sadari, perlahan aku mulai menyukainya. Aku tidak pernah berbicara dengan Fikry, entah lah.. Setiap hari yang kulakukan hanyalah mengamatinya dari kursiku. Aku mengetahui Fikry adalah murid teladan dan pintar, namun kepintarannya itu membuat dia selalu ditunggu-tunggu kehadirannya di kelas. Setiap kali ada PR, teman-temanku sekelas tidak pernah mengerjakannya di rumah. Mereka akan dengan ringan melangkah ke sekolah meski belum mengerjakan satu soal pun PR. Mau tahu alasan mereka begitu tenang? Hal itu karena setiap ada PR maka yang perlu mereka lakukan adalah berdiri di depan pintu kelas. Karena mereka sedang menunggu seorang malaikat yang dengan senang hati memberi mereka semua jawaban dari tugas itu. Tentu saja tidak lain dan tidak bukan adalah Fikry, dan itu tidak terkecuali Ardi. Aku sendiri bingung, mengapa dia sama sekali tidak keberatan memberi hasil jerih payah berpikirnya untuk orang yang bahkan tidak akan menyapannya itu. Namun, tiba-tiba saja terbesit di benakku untuk mulai berteman dengan Fikry. Jalan yang kupilih adalah dengan cara tidak mengerjakan PR. Dengan tidak menngerjakan PR maka aku dapat meminjam buku milik Fikry, dan dengan begitu dia pasti akan dapat melihat dan mengenalku. Mulai dari pemikiran inilah aku tidak pernah lagi memikirkan untuk mengerjakan PR di rumah, setiap hari aku hanya akan berpura-pura bodoh, demi agar Fikry menyadari kehadiranku.Lama-kelamaan aku pun mulai memberitahu Ardi tentang perasaanku yang menyukai Fikry, namun Ardi malah kembali bertanya dengan nada sinis “Memangnya apa sih, yang kamu suka dari dia?” Aku lalu dengan cepat menjawab pertanyaan Ardi “Karena dia pintar, baik, polos, alim, sopan, tinggi, putih, pendiem juga” Ardi yang mendengarku hanya terdiam lalu mengalihkan pandangannya padaku.. Saat itu lah kusadari kalau ternyata..Ardi menyukaiku..

Jumat, 17 September 2010

Kamis, 09 September 2010

Program Kerja Gerakan Pramuka SMPN 18 Bogor

PROGRAM KERJA
GERAKAN PRAMUKA
GUGUS DEPAN 02.065-02.066
PANGKALAN SMP NEGERI 18 BOGOR
PERIODE 2008/2009

BAB I
Pendahuluan

Pendidikan untuk membentuk kepribadian peserta didik seperti yang dimaksud dalam tujuan gerakan pramuka tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat secara sekaligus, melainkan harus dilakukan setingkat demi setingkat dalam waktu yang cukup panjang. Sesuai dengan pola umum Gerakan Pramuka maka usaha pendidikan Kepramukaan tersebut harus direncanakan melalui Program kerja. Organisasi Gerakan Kepramukaan adalah merupakan lembaga pendidikan non formal bagi anak-anak dan pemuda, yang bertujuan membantu pengembangan pribadi, watak, dan jiwa sosial para generasi muda kita yang didasarkan pada kesukarelaan, tidak berpolitik dan terbuka bagi semua orang. Kepramukaan telah berkembang sesuai dengan perkembangan anak dan pemuda pada masa kini, seiring dengan berkembangnya kemajuan informasi dan teknologi serta perkembangan masyarakat dewasa ini. Oleh karena itu pendidikan kepramukaan harus dilihat dan diakui sebagai sesuatu yang penting dan strategis bagi pendidikan masyarakat pada umumnya.
Gerakan Kepramukaan adalah suatu bagian dari Organisasi Kepanduan Dunia yang angota-anggotanya dididik menjadi insan yang disiplin, mandiri, bertanggung jawab, berguna bagi sesama umat manusia, serta dapat menjalankan Trisatya dan Dasa Dharma Pramuka. Oleh karena itu pendidikan kepramukaan tidak boleh diserahkan begitu saja kepada orang-orang atau pihak-pihak yang tidak mengerti tentang pendidikan pada umumnya dan keparamukaan pada khususnya, karena hal itu akan menjadikan pendidikan pramuka yang sia-sia dan tidak sesuai dengan harapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Kepramukaan Indonesia. Sistem pendidikan dan pembinaan kepramukaan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat sejalan dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Kepramukaan Indonesia dan Program Kegiatan Sekolah yang diharapkan dapat membentuk manusia berbudi pekerti yang Pancasilais.
Gerakan Kepramukaan Gugus Depan 02-065-02.066 Pangkalan SMP Negeri 18 Bogor, merupakan bagian dari Gerakan Kwartir Cabang Kota Bogor dan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang berada di lingkungan SMP Negeri 18 Bogor yang bertujuan untuk mendidik siswa dengan kegiatan-kegiatan Kepanduan. Penyusunan Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan pramuka penggalang di lingkungan gugus depan sebagai hasil musyawarah Gudep 02.065-02.066 tahun 2008/2009. Perlu dijabarkan lagi secara rinci dimana program kerja ini merupakan pentahapan aktivitas bagi kesinambungan proses pelaksanaan kegiatan dalam pembinaan dan perkembangan anggota Pramuka Penggalang di SMP Negeri 18 Bogor.
Program kerja tahun 2008/2009 akan tetap melanjutkan fungsi kerja Dewan Penggalang sebelumnya untuk mengakomodir serta mengupayakan peningkatan kuantitas peserta didik dengan tidak meninggalkan usaha-usaha peningkatan kualitas pembinaan SDM, leadership, serta skill pada anggota. Evaluasi juga merupakan bagian integral dari setiap kebijakan program yang tak terpisahkan agar nantinya dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang keunggulan, kelemahan, peluang dan hambatan terhadap kebijakan yang telah dibuat sehingga dapat diketahui keberhasilan dan usaha yang telah dilakukan.

Umum

1. Dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 137 tahun 1987 telah
diterbitkan Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka, Sebagai pedoman
untuk menghimpun peserta didik yang terdiri dari Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang,
Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega dalam satu kesatuan organik yang disebut
Gugusdepan, agar mudah di bina dan di kelola.
2. Gerakan Pramuka merupakan salah satu wadah dan usaha pembinaan generasi muda,
yaitu anak-anak dan pemuda yang berusia 7 sampai dengan 25 tahun, dengan
menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang
pelaksanaannya diserasikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa
serta masyarakat Indonesia.
3. Untuk menjamin keserasian, keselarasan dan kesinambungan dalam usaha pembinaan
generasi muda melalui Pendidikan Kepramukaan, maka Gerakan Pramuka akan
mengadakan hubungan yang erat dan kerjasama yang baik dengan orang tua, guru dan
perserta didik.

2. Dasar

a. Keputusan Presiden RI Nomor 104 Tahun 2004 tentang Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka.
b. Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 086 Tahun 2005 Tentang
c. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
d. Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 137 Tahun 1987 Tentang
e. Petunjuk Penyelenggaraan Gugus depan Gerakan Pramuka.
f. Rencana Strategik Gerakan Pramuka 2006 – 2009 “Program Prioritas”.
g. Rencana Strategik Gugus depan “Proyek SJP 18 The best 2016”
h. Rencana Kerja Gugus depan Gerakan Pramuka Kota Bogor 02.065 – 02.066
Pangkalan SMP Negeri 18 Bogor Tahun Anggaran 2007 – 2008.

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud Rencana Kerja ini adalah untuk digunakan sebagai dasar dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan kepramukaan di SMP Negeri 18 Bogor
b. Tujuannya adalah untuk :
1. Menghimpun peserta didik yaitu Pramuka Penggalang dalam kegiatan yang terpola agar mudah dibina dan dikelola.
2. Mengupayakan Gerak Pembinaan dan Pembinaan Pramuka Penggalang yang dititik beratkan pada penigkatan pelatihan-pelatihan guna menyiapkan Pramuka Penggalang menjadi mendiri
3. Mengupayakan fungsi wadah-wdah pembinaan Pramuka Penggalang supaya terpadu dan terarah sehingga memantapkan organisasi dan manajemen yang tanggap, efektif dan efisien.
4. Meningkatkan kedisiplinan, kesadaran dan menyerap nilai-nilai Dasa Dharma dan Tri Satya serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Upaya mengadakan fasilitas penggunaan dan pengembangaan Pramuka Penggalang dalam rangka menunjang gerak langkah visi awal dengan lngkah kemandirian Gerakan Pramuka.
6. Meningkatka rasa tanggung jawab dan kebersamaan untuk bekerja sama dalam melaksanakan seluruh kegiatan Pramuka.

4. Sasaran Bidang

a. Pelaksanaan Tugas
1. Mengatur, mengendalikan dan memonitor tugas sehari-hari anggota Dewan Kerja Penggalang.
2. Mengatur dan mengendalikan mekanisme yang berkaitan dengan penugasan seluruh anggota Dewan Kerja Penggalang dan ruang lingkup tugasnya.
3. Menyempurnakan sistem dan mekanisme kerja Dewan Penggalang.
4. Melakukan fungsi pembinaan terhadap anggota Dewan Kerja Penggalang baik secara intern maupun ekstern.
5. Melakukan upaya persiapan kaderisasi pengurus Dewan Kerja Ambalan.
b. Finansial
1. Mengendalikan dan memonitor mekanisme kenangan pada setiap aktivitas Dewan Kerja Penggalang.
2. Menyelenggarakan dana rutin Mabigus untuk aktivitas Dewan Kerja Penggalang diusahakan dengan maksimal kemandirian yang berkesinambungan.
3. Mengatur, mengendalikan dengan mengevakuasi pelaporan keuangan Dewan Kerja Penggalang.
c. Bidang Kajian Kepramukaan

1. Melanjutkan upaya penyempurnaan petunjuk penyelenggaraan pendidikan dan latihan bagi anggota Pramuka Penggalang khususnya dalam perencanaan penyajian kegiatan kepramukaan yang menerik dan menantang.
2. Melakukan pendataan masukan anggota Dewan Penggalang di ruang lingkup Gugus depan.
3. Bekerja sama dengan seluruh anggota Dewan Kerja untuk mencari solusi pemecahan dalam penyempurnaan perubahan petunjuk penyelenggara Dewan Kerja yang baru.
d. Bidang Kegiatan Kepramukaan
1. Publikasi dan informasi kegiatan-kegiatan Pramuka Penggalang.
2. Minimal satu tahun sekali merealisasikan satu konsep kegiatan yang bersifat positif, kreatif dan inovatif, sebegai pengabdian kepada Geraka Pramuka dan masyarakat.
3. Mengusahakan meningkatkan kualitas dan kuantitas perkembangan Pramuka Penggalang yang terlibat dalam upaya pembangunan masyarakat.
4. Terciptanya konsep kegiatan yang bervariasi yang mempu menarik minat remaja/pemuda usia Penggalang.
5. Ikut berpartisipasi dalam setiap even lomba kepramukaan yang diselenggarakan di wilayah Kwarcab kota Bogor
e. Bidang Evaluasi dan Pengembangan
1. Tesusunnya petunjuk pelaksanaan kegiatan bagi Dewan Penggalang.
2. Tersusunya perangkat supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan Dewan Kerja.
3. Terlaksananya perangkat pengembangan tentang Pramuka Penggalang.
4. Terhimpunnya data yang akurat tentang kuantitas dan kualitas anggota Pramuka Penggalang guna kebutuhan perumusan kebijakan lebih lanjut.

5. Penyusunan Rencana Kerja

Penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2008 – 2009 dilakukan dengan :
a. Mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2008 –
2009, guna menemukan keadaan Gugus depan Gerakan Pramuka Kota Bogor 02.065 – 02.066 Pangkalan SMP Negeri 18 Bogor, menyangkut potensi, kelemahan, peluang maupun hambatan.
b. Program disusun berdasar pula pada kemampuan dukungan dana dan kemampuan
administrasi.

6. Sistematika

Sistematika penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2008 – 2009 sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
-Umum
-Dasar
-Maksud & Tujuan
-Sasaran Bidang
-Penyusunan Rencana Kerja
-Sistematika
BAB II Rencana Kerja Tahun Anggaran 2008 – 2009
- Bidang Teknik Kepramukaan
- Bidang Kegiatan Operasional
- Bidang Administrasi dan Keuangan
- Bidang Hubungan Masyarakat
- Bidang Sarana Fisik
BAB III Susunan Struktur Organisasi Pramuka SMPN 18 Bogor
BAB IV Penutup
Lampiran-lampiran



















BAB II
RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2008 – 2009

A. BIDANG TEKNIK KEPRAMUKAAN

1. Melaksanakan Musyawarah Penggalang III untuk memilih Ketua Umum Badan
Eksekutif Penggalang ( Pratama& Pratami).
2. Memfungsikan perangkat organisasi sesuai dengan tugasnya.
3. Memfungsikan peranan Dewan Penggalang dalam Pasukan.
4. Memfungsikan Dewan Kehormatan Gugusdepan.
5. Mengadakan Forum Penggalang secara periodik.
6. Pembentukan Kader Pramuka dan mengadakan Program Latihan secara khusus.
7. Mengadakan Pendidikan dan Pelatihan ( Diklat ) SJP 18 2008.
8. Mengadakan Akademi Kepramukaan SJP 18 2008.
9. Mengadakan Pelatihan life skill seperti Jurnalistik, Manajerial, Internet, dll.

B. BIDANG KEGIATAN OPERASIONAL
1. Menciptakan bentuk permainan yang menarik, mendidik, dan menantang dengan tetap
mengutamakan keselamatan.
2. Meningkatan pencapaian syarat-syarat kecakapan umum (SKU), dan syarat-syarat
kecakapan khusus (SKK).
3. Meningkatkan jumlah Pramuka Garuda Golongan Penggalang melalui peningkatan
frekuensi kegiatan.
4. Selalu ikut serta dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh kwartir-kwartir
maupun Satuan Pramuka lain.
5. Mengadakan Persami sebagai orientasi anggota kelas 7 baru dengan kegiatan yang
menarik dan menantang.
6. Meningkatkan dan mempertahankan prestasi Gudep yang sudah di raih melalui Rencana
Strategik “Proyek SJP 18 The Best 2016”
7. Mengadakan Upacara Hari Pramuka ke-47 sekaligus memberikan Anugerah Tanda
8. Penghargaan Bintang Tahunan, Bintang Wiratama, dan Bintang Teladan kepada peserta
didik atas keaktifan, kesungguhan dan Prestasinya.
9. Mengadakan peringatan Hari Ulang Tahun SJP 18 yang ke – 4.
10. Mengadakan Geladian Pemimpin Regu (DIANPINRU) Penggalang di gugus depan sebagai arena persiapan dan pemanasan dalam mengikuti lomba.
11. Mengikuti Gelar Lomba Teknik Pramuka Penggalang (TEKPRAM ) VII di SMK YKTB Se- Kota & Kabupaten Bogor 2008
12. Mengikuti Gelar Lomba Kompetisi Pramuka (Kompra) I di MAN 2 Bogor Se- Jawa Barat, Jakarta & Banten 2008
13. Mengikuti Lomba Antar Pramuka penggalang (Kelapa) 8 di SMK PGRI 3 Bogor Se-Bogor Raya 2008
14. Mengikuti Lomba LKBB dan Kolone Tongkat Pramuka penggalang Kwarcab kota Bogor 2008
15. Mengikuti Lomba Kreasi seni dan olah raga Pramuka penggalang (Kresgap) I SMK Rantimula Se-Kota Bogor 2008
16. Mengadakan Gerakan Pramuka Peduli Melalui Bumbung Kemanusiaan yang hasilnya
disalurkan lewat Kwartir Cabang.

B. BIDANG ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

1. Melaksanakan Sistem Administrasi Umum (Sisminum) dan Sistem Administrasi Satuan
(Sisminsat).
2. Pengadaan sarana dan peralatan administrasi (ATK).
3. Membuat papan data Gudep dan di pasang di Sanggar Pramuka SJP 18.
4. Mengelola Dana Tahunan dari Sekolah secara efektif.
5. Mengembangakan Kedai SJP 18 yang merupakan Unit Usaha Gugusdepan.
6. Penyediaan buku dan petunjuk menurut kebutuhan.
7. Membeli buku – buku Kepramukaan dari Kwarda maupun Kwarnas.
8. Pengadaan Kartu Tanda Anggota (KTA) terbitan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
9. Pengadaan Polis Asuransi Jiwa kepada peserta didik.

C. BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

1. Pemantapan koordinasi dan komunikasi dengan Kwartir Ranting dan Kwartir Cabang.
2. Mengadakan kerjasama dengan satuan Pramuka lain dan organisasi lain.
3. Mengadakan kunjungan ke berbagai satuan Pramuka lain.
4. Penerbitan Majalah Dinding SJP 18 secara baik dan terus menerus.
5. Penerbitan Weblog SJP 18 secara baik dan terus menerus.
6. Peningkatan penyampaian informasi ke dalam dan keluar Gerakan Pramuka.
7. Memberikan gambaran yang menyeluruh kepada masyarakat (orang tua) tentang Gerakan
8. Pramuka dengan segala kegiatannya melalui berbagai cara dan media.
9. Peningkatan citra Pramuka melalui pembenahan model kegiatan dan metode belajar dikepramukaan.
10. Mengadakan pameran/ ekspo yang menampilkan beragam aktivitas dan hasil karya anggota Gugusdepan.
11. Mengadakan bulan Kehumasan untuk meningkatkan citra Gerakan Pramuka yaitu pada bulan Agustus.
12. Penataan dan penertiban dokumentasi dan data kepramukaan di SMP Negeri 18 Bogor, serta selalu mengupayakan adanya dokumentasi pada setiap kegiatan Gugus depan.
13. Berlangganan Majalah Pramuka terbitan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
14. Selalu berperan aktif dalam membantu kegiatan di Sekolah seperti kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) dan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN), dll.

E. BIDANG SARANA FISIK

1. Mengoptimalkan fungsi Sanggar Pramuka sebagai pusat aktivitas anggota Pramuka.
2. Mengadakan pendataan aset Pramuka SMP Negeri 18 Bogor sekaligus memberikan label pada barang – barang inventaris milik Gudep.
3. Mengadakan Perbaikan barang dan perlengkapan kepramukaan yang rusak.
4. Menambah barang – barang invetaris secara bertahap.
5. Penataan Sanggar Pramuka SJP 18 secara baik dan rapi.


























BAB III
SUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI PRAMUKA SMPN 18 BOGOR

Mabigus : Drs. Kusmana
Pembina Gudep : Yudir Suhaedir, S.Pd
Pembina Satuan Putra : Agung Syah
Pembina Satuan Putri : Adah Jubaedah

Pratama : Syahrizal Sidik
Pratami : Suci Mulyani
Krani 1 : Cikal Wisnu Pramudya
Krani 2 : Vanya Azalia
Juang 1 : Ichsan Prawiro Santoso
Juang 2 : Popy Pebiyani
Judat 1 : Saptia Ningsih
Judat 1 : Indra Saputra
Julat 1 : Siti Aminah
Julat 2 : Randika Hidayah Putra


















BAB IV
PENUTUP
Gerakan Pramuka sebagai Lembaga Pendidikan luar sekolah dan sekaligus merupakan wadah pembinaan generasi muda dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan serta Sistem Among, ikut serta secara aktif mendidik sumber daya manusia agar dapat menjadi kader bangsa yang bertanggung jawab atas tercapainya tujuan perjuangan nasional. Untuk itu diharapkan adanya semangat kerja dan rasa pengabdian yang tinggi, serta kerja sama yang kompak dan serasi terutama dalam lingkungan Gerakan Pramuka maupun instansi
Pemerintah dan masyarakat. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam membina dan mengembangkan sumber daya manusia melalui Pendidikan Kepramukaan sehingga menjadi warga negara Indonesia yang Pancasilais, manusia yang berbudi pekerti luhur, kader pembangunan yang handal. Amiin.

Minggu, 22 November 2009

Pelestarian Bahasa Indonesia

Naskah Lomba Pidato Non Teks SMP N 18 Bogor
Assalamualaikum Wr. Wb
Dewan juri yang saya hormati . Teman-teman yang berbahagia . Pada kesempatan kali ini saya Vanya Azalia perwakilan SMPN 18 akan menyampaikan sebuah pidato dengan tema “Pentingnya Pelestarian Bahasa Indonesia”.
Kalau boleh saya mengutip definisi bahasa dari Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-3 yang disusun oleh Pusat Bahasa dan diterbitkan oleh Balai Pustaka di sana dinyatakan bahwa bahasa merupakan lambang bunyi yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Dari kutipan tersebut ada hal yang menarik dan perlu kita garis bawahi, yaitu bahasa merupakan identitas diri seseorang yang menggunakannya. Begitu pula dengan Bahasa Indonesia yang sudah tentunya menjadi identitas setiap bangsa Indonesia. Hal ini juga berarti bahwa bahasa merupakan cerminan dan sikap dari seseorang dalam berinteraksi. Sebagai identitas diri, bahasa akan menjadi penunjuk karakter dan kepribadian pemakai bahasa tersebut.
Sudah hampir 81 tahun bahasa Indonesia ada sejak Sumpah Pemuda ke-2 dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928. Sejak itu bahasa Indonesia sudah mengalami banyak perubahan dan perkembangan yang tentunya diharapkan memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Namun terlepas dari hal itu kita tidak boleh menutup mata dengan kemajuan teknologi dan informasi yang sangat luar biasa pesat, hal tersebut tentunya akan berpengaruh buruk terhadap kelestarian budaya bangsa yang salah satunya adalah bahasa Indonesia.
Ada beberapa hal mengapa bahasa Indonesia perlu kita lestarikan, yang pertama tantangan pengaruh globalisasi. Kita sama-sama tahu bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa kita, maka kita harus terus menggunakan bahasa Indonesia. Akan tetapi akibat pengaruh globalisasi yang berpengaruh buruk terhadap perkembangan bahasa Indonesia, yang kini hampir sudah tidak mendapat tempat di hati bangsa kita sendiri. Salah satu buktinya yaitu sekarang, jika kita berkunjung ke tempat wisata-wisata yang cukup besar, Bahasa Indonesia itu hanya 50% digunakan, sedangkan 50%nya lagi sudah digantikan dengan bahasa Inggris. Selain itu saya ambil contoh yang lain yang cukup sederhana, sekarang hampir seluruh sekolah di kota Bogor belomba-lomba menjadi sekolah SBI, yaitu Sekolah Bertaraf Internasional yang cenderung lebih mengutamakan kemahiran berbahasa Inggris. Sehari-hari para siswa diharuskan memakai bahasa inggris padahal belum tentu bahasa Indonesia yang mereka gunakan sudah baik, sopan dan sesuai dengan aturannya. Memang bahasa Inggris sudah menjadi bahasa Internasional yang jika kita tidak menguasainya kita akan kesulitan bersosialisasi dengan masyarakat dunia atau internasioanal tetapi haruskah bahasa yang kita cintai bersama ini tergantikan fungsi dan kedudukan oleh bahasa asing. Tidak adakah cara yang lebih bijak agar setiap generasi muda anak bangsa mampu berbahasa asing dengan baik tanpa mengabaikan bahasa Negara mereka sendiri.
Yang kedua rendahnya minat para generasi muda. Saya pernah dengar di sekitar kita sekarang para generasi muda lebih suka menggunakan bahasa Inggris. Misalnya si A bertanya "Hay apa kabar?" lalu si B menjawab Fine. Nah dari percakapan sederhana seperti itu saja untuk menjawab kabar baik harus dengan bahasa inggris. Apa susahnya jika kita menjawab dengan bahasa Indonesia. Ada yang mengatakan kalau tidak memakai bahaa Inggris tidak keren atau kata anak jaman sekarang tidak gaul, padahal belum tentu yang diucapkannya itu sudah benar.
Kita tahu Indonesia mempunyai 33 provinsi yang setiap daerahnya memiliki bahasa tersendiri. Dengan demikian bahasa Indonesia itu merupakan salah satu alat yang ampuh untuk mempersatukan adat istiadat yang berbeda itu. Kalau tidak ada bahasa Indonesia bagaimana jika kita berkomunikasi dengan orang yang berbeda daerah dengan kita, hal itu tentu akan mempersulit kita karena kita harus mengerti bahasa dari daerah lain. Selain itu bahasa Indonesia itu merupakan warisan budaya bangsa kita yang bernilai tinggi. Bayangkan jika kita tidak memakai dan melestarikan bahasa Indonesia, sama saja kita melenyapkan budaya bangsa kita.
Lalu apa yang harus dilakukan kita untuk melestarikannya? Yang pertama pelajari bahasa Indonesia dengan sungguh-sungguh. Sebenarnya bahasa Indonesia yang kita gunakan sehari-hari itu masih sebagian kecil dari bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia ada yang disebut dengan EYD yaitu Ejaan Yang Disempurnakan. Belum tentu kan apa yang kita ucapkan itu sesuai dengan EYD. Kedua tidak merasa rendah memakai bahasa Indonesia. Terkadang anak zaman sekarang ada yang suka menyelipkan bahasa Inggris dalam percakapan mereka. Memang tidak ada salahnya memakai bahasa Inggris tapi jika masih bisa memakai bahasa Indonesia kenapa tidak?
Dan yang paling penting, berperan aktif dalam mengembangkan Bahasa Indonesia. Saya berterima kasih kepada SMAN 5 karena telah mengadakan lomba sastra seperti ini. Sebenarnya kegiatan seperti ini salah satu cara melestarikan bahasa Indonesia. Dengan kegiatan tulis menulis seperti ini membuat para generasi muda lebih mengerti bagaimana cara memakai Bahasa Indonesia dengan benar, mengerti kenapa bahasa Indonesia itu perlu dilestarikan dan yang paling penting kita semua bisa menghargai bahasa Indonesia.
Oleh karena itu saya harap kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan. Tidak hanya di SMAN 5 saja tetapi di tempat-tempat yang lain juga, agar dapat menciptakan generasi yang cinta berbahasa Indonesia. Sekian dari saya, mohon maaf bila ada kata dan perilaku saya yang kurang berkenan di hati.
Wassalamualaikum Wr. Wb